Pintasan.co, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menyatakan kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi dampak konflik geopolitik global, khususnya ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel.
Konflik tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kestabilan ekonomi global, termasuk Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, dalam wawancara di Baruga Asta Cita, Makassar, Selasa (24/6/2025).
Ia mengungkapkan bahwa masyarakat berisiko paling terdampak apabila konflik terus meningkat, terutama jika distribusi energi global melalui Selat Hormuz terganggu.
“Jika Selat Hormuz sampai ditutup oleh Iran, maka pasokan minyak dunia, khususnya dari kawasan Teluk, akan tersendat. Ini tentu berdampak global, termasuk bagi Indonesia,” kata Jufri.
Menurutnya, lonjakan harga BBM akibat ketegangan tersebut akan sangat terasa bagi kelompok berpenghasilan rendah.
“Transportasi adalah elemen utama dalam struktur biaya. Jika BBM naik, otomatis harga barang dan jasa ikut terkerek, termasuk industri makanan,” tambahnya.
Langkah Antisipatif Pemprov Sulsel: Diversifikasi dan Perluasan Pasar Ekspor
Menanggapi situasi tersebut, Pemprov Sulsel telah menyiapkan langkah adaptif, khususnya di sektor perdagangan luar negeri.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil, menjelaskan bahwa diversifikasi tujuan ekspor menjadi bagian dari strategi pengamanan ekonomi daerah.
“Memang perang dapat berdampak pada kelancaran perdagangan. Meskipun ekspor Sulsel ke Iran dan Palestina masih dalam tahap penjajakan, kami tetap bersiap. Bila situasi memburuk, ekspansi akan kami tunda,” jelas Ahmadi.
Ia menambahkan, Pemprov kini mendorong perluasan pasar ekspor ke kawasan Asia, Afrika, dan Eropa.
Komoditas unggulan seperti rempah-rempah tetap menjadi andalan Sulsel karena memiliki daya saing yang kuat di pasar internasional.
“Kami terus menjaga kualitas rempah Sulsel agar tetap diminati pasar global. Perluasan ekspor juga kami lakukan sebagai strategi stabilisasi jangka menengah,” katanya.
Di akhir pernyataan, baik Sekda Jufri maupun Kadis Ahmadi mengajak masyarakat untuk tetap tenang serta mendukung kebijakan antisipatif pemerintah daerah dalam menghadapi dinamika ekonomi global.