Pintasan.co, Jakarta – Saham sejumlah perusahaan Jepang di sektor pariwisata dan ritel mengalami penurunan tajam pada Senin, setelah pemerintah Tiongkok mengimbau warganya agar tidak melakukan perjalanan maupun menempuh studi di Jepang.
Imbauan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara kedua negara.
Saham Shiseido Co., produsen kosmetik ternama yang banyak diminati turis asal Tiongkok, jatuh hingga 11% penurunan terbesar sejak April.
Pan Pacific International Holdings, pemilik jaringan ritel Don Quijote, ikut anjlok hingga 8,9%, merosot terdalam sejak Agustus 2024.
Penurunan serupa juga terjadi pada saham operator pusat perbelanjaan. Isetan Mitsukoshi Holdings tertekan lebih dari 12%, sedangkan J Front Retailing Co. dan Takashimaya Co. melemah lebih dari 6%.
Oriental Land Co., pengelola Tokyo Disney Resort, juga turun lebih dari 5%, sementara Fast Retailing, pemilik merek Uniqlo tergelincir 6,9%, yang menjadi penurunan terbesar sejak pertengahan Juli.
Aksi jual ini muncul setelah Beijing mengeluarkan peringatan kepada pelajar Tiongkok mengenai meningkatnya potensi risiko saat berada di Jepang.
Imbauan tersebut dikeluarkan menyusul komentar Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, yang menyebut bahwa penggunaan kekuatan militer dalam konflik terkait Taiwan dapat dianggap sebagai “situasi yang mengancam keberlangsungan hidup.”
Menurut Catherine Lim, analis senior Bloomberg Intelligence, peringatan dari Tiongkok itu dapat menggoyahkan proyeksi pertumbuhan penjualan yang selama ini ditopang oleh sektor pariwisata.
Ia juga mengingatkan adanya potensi seruan boikot terhadap produk Jepang di Tiongkok, yang bisa berdampak negatif pada penjualan merek-merek seperti Uniqlo, Asics, dan Muji.
Saham emiten yang terkait dengan perjalanan pun turut terkena imbasnya. ANA Holdings Inc., perusahaan maskapai besar Jepang, turun 3,8%, sementara Kyoritsu Maintenance Co., operator jaringan hotel, merosot hingga 8,1%.
