Pintasan.co, Jakarta – Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera berakhir pada 20 Oktober 2024. Dalam waktu kurang dari sebulan, Indonesia akan menyambut pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Salah satu sosok yang telah setia mendampingi Jokowi selama satu dekade adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Basuki mengungkapkan rencana untuk mengisi waktu setelah purnatugas.
Dengan semangat, ia menyatakan keinginannya untuk menjadi dosen dan mengajar mata kuliah yang berkaitan dengan hidrogeologi. “Saya mau ngajar satu pelajaran saja. Hidrogeologi,” ujarnya sambil tersenyum.
Basuki menambahkan, meskipun ia tidak merinci di mana ia akan mengajar, komitmennya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang hidrogeologi sangat jelas. “Ya di mana saja (lokasi mengajar),” katanya, menegaskan fleksibilitasnya dalam mencari kesempatan mengajar.
Menteri Basuki telah menjabat sebagai Menteri PUPR sejak era Kabinet Kerja 2014-2019, dan kembali dipercaya di posisi yang sama dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Selama masa jabatannya, ia telah memainkan peran kunci dalam berbagai proyek infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pembangunan di seluruh Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai Menteri PUPR, Basuki memiliki pengalaman panjang di pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Wilayah Tengah di Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002) dan Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri di Sekretariat Jenderal (2002-2003).
Pada 2003-2005, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, serta Direktur Jenderal Penataan Ruang hingga tahun 2014.Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Jokowi, Basuki berharap untuk memberikan kontribusi baru melalui pendidikan.
Keputusan ini mencerminkan keinginannya untuk terus berkontribusi bagi bangsa dengan membagikan ilmu dan pengalaman yang telah diperolehnya selama bertahun-tahun di dunia pemerintahan.
Saat Indonesia bersiap memasuki fase baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, banyak pihak menantikan bagaimana para menteri dan pejabat yang telah berkontribusi selama ini akan melanjutkan peran mereka di masyarakat, baik dalam kapasitas publik maupun akademis.