Pintasan.co, Jakarta Otoritas Filipina mengeluarkan perintah evakuasi massal bagi puluhan ribu warga sebagai langkah antisipasi datangnya Topan Kalmaegi.

Para nelayan juga telah dilarang melaut sejak Senin, 3 November 2025, waktu setempat.

Lebih dari 70 ribu warga di wilayah pesisir seperti Guiuan, Mercedes, dan Salcedo diperintahkan untuk segera meninggalkan rumah mereka dan berpindah ke pusat-pusat evakuasi atau bangunan beton yang lebih aman.

Selain itu, ribuan penduduk yang tinggal di pulau-pulau sekitar Eastern Samar juga telah dievakuasi.

Pihak penjaga pantai dan tim tanggap darurat kini bersiaga penuh untuk menghadapi potensi bencana.

Topan Kalmaegi diketahui tengah bergerak mendekati Filipina dari arah Samudra Pasifik. Badan Meteorologi Filipina memperingatkan kemungkinan terjadinya hujan lebat dan gelombang pasang berbahaya yang bisa mencapai ketinggian hingga tiga meter.

Badai tersebut diperkirakan akan bergerak ke arah barat dan melanda wilayah tengah Filipina, termasuk Pulau Cebu.

Daerah ini masih dalam tahap pemulihan setelah diguncang gempa berkekuatan 6,0 skala Richter pada September lalu.

Filipina merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia, dengan rata-rata sekitar 20 badai tropis melanda setiap tahunnya.

Baca Juga :  Pria di Ciamis Tega Cabuli Dua Anak Tirinya Selama Bertahun-Tahun, Ancam Bunuh Jika Korban Melapor